Vapeboss – PC all-in-one menjadi semakin populer akhir-akhir ini. All-in-one (AIO) PC merupakan sebuah perangkat komputer yang menggabungkan monitor dan CPU komputer menjadi satu. Komponen CPU pada PC ini menyatu dalam casing monitornya. Hal ini membuat penggunaan all-in-one PC menjadi lebih simpel dan praktis. Bobotnya juga lebih ringan sehingga mudah untuk dipindahkan. Monitor all-in-one PC biasanya menggunakan jenis flat dengan teknologi yang modern. Bahkan ada produk yang sudah menggunakan layar touchscreen. Bisa disimpulkan bahwa all-in-one PC mempunyai banyak keunggulan, seperti desain yang simpel, kompatibilitas tinggi, dan kepraktisan penggunaan.
Karena PC all-in-one memiliki berbagai kelebihan seperti desainnya yang dianggap lebih menarik daripada PC tradisional, namun di sisi lain, menggunakan PC AIO memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
1. Pilihan Model Terbatas
Siapa pun yang ingin membeli PC all-in-one harus mau berkompromi dengan pilihannya. Pasalnya, perusahaan telah membuat PC all-in-one siap pakai dengan konfigurasi tertentu. Artinya, pengguna tidak dapat memilih prosesor, kapasitas HDD, SSD, atau RAM sesuai dengan kebutuhannya.
2. Tidak Upgradeable
Setelah digunakan selama beberapa tahun, komponen PC akan usang dan menunjukkan penurunan performa. Dalam hal ini, kamu perlu mengganti komponen yang usang untuk mengembalikan performanya menjadi seperti semula. Sayangnya, mengganti komponen lama dengan yang baru bukanlah hal mudah bagi PC all-in-one. Bahkan, beberapa komponen disolder ke motherboard, sehingga tidak dapat diganti atau ditingkatkan oleh pengguna. Artinya, setelah beberapa tahun penggunaan, kamu harus puas dengan performanya yang mulai menurun.
3. Masa pemakaian lebih singkat
Setelah digunakan selama beberapa tahun, komponen PC akan usang dan menunjukkan penurunan performa. Dalam hal ini, kamu perlu mengganti komponen yang usang untuk mengembalikan performanya menjadi seperti semula.
4. Salah satu Komponen rusak, semua terpengaruh
Segala sesuatu dalam sistem dirancang sedemikian rupa untuk memastikannya dapat bekerja dengan baik dalam monitor yang ramping. Namun, saat ada komponen yang bermasalah, seluruh kinerja PC all-in-one akan terhambat. Misalnya, dalam hal monitor. Pada PC tradisional, jika monitornya rusak, kamu dapat dengan mudah menggantinya dan perangkat dapat kembali digunakan seperti semula Namun, pada PC all-in-one, jika monitornya rusak, maka seluruh perangkat tidak dapat digunakan. Kamu mungkin dapat memperbaikinya, tetapi biayanya jauh lebih mahal daripada harga monitor baru.
5. Biaya perbaikan lebih mahal
Harga pembelian awal bukan satu-satunya aspek mahal dari PC all-in-one, biaya perbaikannya juga mahal. Ini utamanya karena sulitnya mendapatkan suku cadang pengganti.
6. Kurang cocok untuk gaming
PC all-in-one tidak cocok untuk menjalankan game. Alasannya, untuk menjalankan game kelas atas, komputer memerlukan penyimpanan dan RAM dengan kapasitas yang besar. Hal ini tidak dimiliki oleh PC all-in-one sehingga perangkat ini tidak mampu mendukung aktivitas gaming.
7. Harga Lebih Mahal
Komputer AIO lebih sedikit mahal jika dibandingkan dengan komputer desktop biasa yang sama persis spefisikasinya. Oleh karena itu, AIO lebih banyak digunakan di kantor perusahaan dibandingkan untuk di rumah. Tapi ini bukan berarti tidak ada yang berminat sama sekali untuk kebutuhan pribadi. Bagi orang yang menyukai selera minimalis pasti memilih meskipun menguras isi dompet. Tapi perlu diketahui, komputer desktop AIO tidaklah didesain untuk para gamers sejati.
Jadi siapakah yang cocok untuk menggunakan PC Desktop All in One? Secara umum komputer AIO ini cocok untuk digunakan di perpustakaan, laboratorium, kantor perusahaan dan rumah yang aktivitas kerjanya minimalis.
Baca artikel lainnya:
Manusia Akan Jelajahi Bulan Lagi, Mengintip Desain Canggih Kostum Astronot Yang Baru
Tiket Coldplay Di Singapura Lebih Murah Dari Indonesia?? ‘Gak Bahaya Ta?’
Jadwal Tayang Sequel Film Avatar 3, 4, Dan 5 Akan Diundur? Ini Penjelasannya