Hai vapers! Selama ini, asap rokok pasif dikenal sebagai salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga risiko penyakit kronis.
Namun, bagaimana dengan uap atau asap vape? Banyak orang masih mengira bahaya uap vape pasif sama dengan asap rokok pasif, padahal sejumlah penelitian menunjukkan kenyataannya yang jauh berbeda.
Asap Rokok Pasif: 85% Berasal dari Asap Samping
Pada rokok konvensional, bahaya utama asap rokok pasif justru datang dari side-stream smoke atau asap samping. Asap ini keluar terus-menerus dari ujung rokok yang menyala, bahkan ketika tidak dihisap.
Menurut laporan Public Health England (2015), asap samping menyumbang sekitar 85% dari paparan asap rokok pasif. Artinya, orang di sekitar perokok tetap terpapar nikotin dan zat berbahaya meskipun tidak sedang menghirup langsung hembusan asap perokok.
Vape Tidak Menghasilkan Asap Samping
Berbeda dengan rokok, vape tidak menghasilkan side-stream vapour. Uap hanya terbentuk ketika pengguna mengisap perangkatnya, dan kadar nikotin yang dilepaskan ke udara jauh lebih rendah.
Penelitian menunjukkan hembusan napas pengguna vape mengandung 8 kali lebih sedikit nikotin dibandingkan hembusan asap rokok.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Vape Lebih Baik daripada Rokok!
Paparan Nikotin Pasif dari Vape Sangat Rendah
Beberapa studi juga meneliti residu nikotin pada permukaan rumah perokok dan vaper. Hasilnya, residu dari vape tercatat 169 kali lebih rendah dibandingkan rokok.
Bahkan, untuk mendapatkan 1 mg nikotin dari residu vape, seorang bayi harus menjilat lebih dari 30 meter persegi permukaan—sesuatu yang nyaris mustahil terjadi.
Dalam studi lain, udara di rumah vaper mengandung nikotin enam kali lebih sedikit dibandingkan rumah perokok.
Pasangan dari pengguna vape juga menunjukkan kadar kotinin (penanda nikotin dalam tubuh) sekitar 1.000 kali lebih rendah dibandingkan perokok, dan hampir setara dengan kadar kotinin yang bisa muncul hanya dari memakan tomat.
Ringkasan
- Asap rokok pasif mengandung banyak nikotin berbahaya karena adanya asap samping.
- Vape tidak menghasilkan asap samping, hanya uap dari hembusan pengguna.
- Paparan nikotin dari uap vape pasif sangat kecil, pada level tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi orang di sekitar.
Baca Juga: ‘Anak Tuhan Jangan Nge-Vape’ Benarkah Vape Lebih Jahat dari Bahaya Merokok?
Kesimpulan
Data dari laporan Public Health England memperjelas bahwa bahaya asap rokok pasif tidak sama dengan uap vape pasif. Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, bukti yang ada konsisten menunjukkan bahwa risiko kesehatan dari paparan uap vape bagi orang di sekitar pengguna sangat minimal bila dibandingkan dengan asap rokok.
Sumber:
E-cigarettes: an evidence update A report commissioned by Public Health England