‘Anak Tuhan Jangan Nge-Vape’ Benarkah Vape Lebih Jahat dari Bahaya Merokok?  » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

‘Anak Tuhan Jangan Nge-Vape’ Benarkah Vape Lebih Jahat dari Bahaya Merokok? 

Bahaya Merokok - Baru-baru ini viral di media sosial, sebuah video dari akun Instagram @chatanaktuhan dengan tajuk "Anak Tuhan Jangan Nge-Vape."

Video tersebut menampilkan seorang pendeta yang sedang memberikan ceramah, menjelaskan bahwa vape berbahaya dan orang yang nge-vape bisa terjebak untuk melakukan hal-hal lebih buruk lagi, yang pada akhirnya bisa berujung pada penyalahgunaan narkoba.

Namun, video tersebut mendapat tanggapan dari akun Instagram @rokbar.co, yang tentunya menampilkan data-data relevan untuk membahas apakah benar bahaya vape lebih besar dibandingkan bahaya merokok.

Oleh karena itu, simak poin-poin pembahasan vidio-nya berikut ini.

Vape Lebih Jahat dari Bahaya Merokok?

Ketika berbicara tentang bahaya, pertanyaan yang muncul adalah “apa sebenarnya yang membuat sesuatu tersebut berbahaya?”

Sedangkan fakta menunjukkan, bahwa setiap tahunnya, sekitar 6 juta orang di dunia meninggal akibat rokok. Angka ini setara dengan jumlah korban dalam peristiwa Holocaust, dimana Nazi membunuh 6 juta orang Yahudi. Namun kali ini jumlah tersebut terjadi tanpa adanya perang, melainkan akibat dari bahaya merokok.

Sumber: WHO: 6 Juta Jiwa Meninggal Akibat Rokok

Di Indonesia sendiri, sebanyak 225 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat rokok. Jika dibandingkan, angka tersebut setara dengan korban tsunami Aceh yang terjadi pada 2004. Artinya, secara tidak langsung, Indonesia mengalami “tsunami kesehatan” setiap tahun akibat merokok.

Sumber: WHO: 225 Ribu Orang Indonesia Meninggal Setiap Tahunnya Akibat Rokok

Sementara itu, data terkait kematian akibat vaping masih belum terbukti. Jika disebut ‘lebih jahat’, bukankah seharusnya vaping menyebabkan lebih banyak kematian dibanding rokok?

Dalam Vape Terdapat Zat Metal Berbahaya?

Faktanya, vape tidak mengandung zat metal. Liquid vape hanya terdiri dari nikotin, PG/VG (Propylene Glycol dan Vegetable Glycerin), perasa, dan pelarut.

Memang benar bahwa vaping menggunakan coil yang dipanaskan, tetapi itu tidak berarti vape mengandung metal. Analoginya seperti memasak menggunakan wajan—apakah makanan yang dimasak otomatis mengandung logam dari wajan? Tentu saja tidak, bukan?

Vape: Apakah Hanya Soal Flavor dan Lebih Berbahaya dari Rokok?

Vaping sebenarnya merupakan sebuah inovasi. Ia dirancang sebagai kendaraan baru untuk menikmati nikotin, menggantikan rokok yang selama ini dikenal kotor karena mengandung tar, karsinogen, dan berbagai zat toksik lainnya yang masuk ke tubuh.

Sebagai alternatif, vaping hadir untuk memenuhi kebutuhan nikotin harian dengan cara yang lebih bersih dan potensial lebih sehat dibandingkan rokok. Namun, ini tidak berarti bahwa tar atau karsinogen ikut terkandung dalam vaping. 

Vaping 95% Lebih Rendah Risiko Dibandingkan Merokok

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Public Health England, vaping memiliki risiko setidaknya 95% lebih rendah dibandingkan merokok.

Sumber: Public Health England maintains vaping is 95% less harmful than smoking

Bahkan, beberapa rumah sakit di Inggris telah menyediakan booth khusus untuk menjual vape kepada pasien yang ingin berhenti merokok. Hal ini dilakukan sebagai alternatif yang lebih sehat bagi mereka yang ingin lepas dari kebiasaan merokok.

Sumber: Vape shops open in two UK hospitals to help smokers kick the habit

Vape Jebakan yang Mengarah Ke Narkoba?

Penting untuk membedakan antara efek samping dan tujuan utama vaping. Penyalahgunaan adalah efek samping, bukan tujuan utama.

Vaping diciptakan bukan untuk mendukung penggunaan narkoba, melainkan sebagai alternatif yang lebih aman untuk menyalurkan nikotin dengan cara yang lebih bersih dan terkendali.

Jangan Rusak Diri Kalian

Bagi kalian yang belum pernah merokok atau vaping, sebaiknya jangan mencoba vaping. Namun, jika kalian seorang perokok dan merasa sulit untuk berhenti, vaping bisa menjadi alternatif yang lebih baik.

Tentu saja, pilihan terbaik adalah berhenti sepenuhnya—baik dari rokok maupun vaping. Dengan begitu, kalian dapat menjaga kesehatan secara optimal.

Kesimpulan: Jika tidak bisa berhenti merokok, vaping adalah alternatif dengan risiko yang lebih rendah. Namun, langkah terbaik adalah meninggalkan keduanya demi kesehatan jangka panjang.

Source Article: @rokbar.co & @chatanaktuhan