Bingung Pilih Coil? Inilah Perbedaan Single Coil dan Dual Coil Pada Vape! » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Bingung Pilih Coil? Inilah Perbedaan Single Coil dan Dual Coil Pada Vape!

Hai vapers! Buat kalian pengguna mod, pasti sudah tidak asing lagi dengan “per-coil-an” bukan? Namun, pernahkah kalian merasa bingung tentang jenis coil yang paling cocok untuk mod kalian?

Single coil dan dual coil merupakan dua jenis konfigurasi coil yang sering digunakan di dalam RDA vape sebagai penghasil uap. Perbedaan mendasar di antara keduanya terletak pada jumlah coil yang digunakan dalam atomizer untuk menghasilkan panas dan menguapkan liquid.

Lalu, apa sih perbedaan antara kedua jenis konfigurasi coil tersebut? Kalian ga perlu bingung lagi, karena pada artikel ini Vapeboss akan menjelaskan secara detail tentang perbedaan antara single coil dan dual coil. Simak artikelnya sampai habis!

Apa itu Coil pada Vape?

Sedikit berbeda dengan cartridge yang ada di pod, coil menjadi komponen utama dalam vaporizer atau vape. Komponen tersebut menjadi bagian kunci untuk mengubah liquid menjadi uap yang dapat dihisap.

Coil biasanya terbuat dari kawat tertentu yang dirangkai menjadi gulungan kecil. Ketika kalian menyalakan vape, listrik mengalir melalui coil dan memanastak atomizer.

Setelah itu memanaskan kapas atau cotton yang ada di dalam coil dan itulah yang membuat liquid berubah menjadi uap.

Baca Juga: 3+ Rekomendasi Kawat Coil Vape Terbaik, Ngebul Maksimal!

Perbedaan Single Coil dan Dual Coil Vape

Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara single coil dan dual coil, diantaranya:

1. Jumlah Coil yang Digunakan

Berikut adalah perbedaan dari segi jumlah coil yang digunakan.

Single Coil

Seperti namanya, pada single coil hanya menggunakan satu coil yang dipasang di atomizer. Ini berarti bahwa hanya ada satu kawat spiral yang dipanaskan saat kalian menyalakan vape.

Dual Coil

Pada dual coil, ada dua coil yang dipasang dalam atomizer. Kedua coil ini dipanaskan bersama-sama saat Anda menggunakan vape.

2. Produksi Uap yang Dihasilkan

Berikut adalah perbedaan dari segi uap yang dihasilkan dari single coil dan dual coil.

Produksi Uap Single Coil

Single coil cenderung menghasilkan jumlah uap yang lebih sedikit dibandingkan dengan dual coil karena hanya ada satu coil yang dipanaskan. Namun, intensitas rasa bisa lebih terasa karena panas lebih terfokus.

Produksi Uap Dual Coil

Dual coil menghasilkan lebih banyak uap daripada single coil karena ada dua coil yang dipanaskan. Dual coil biasanya digunakan para tricker karena membutuhkan uap yang lebih banyak.

3. Daya (Wattage) yang Diperlukan

Berikut adalah perbedaan dari segi daya yang diperlukan untuk single coil dan dual coil.

Daya Menggunakan Single Coil

Single coil biasanya membutuhkan daya yang lebih rendah untuk mencapai hasil yang memuaskan. Ini bisa menghemat baterai dan liquid.

Daya Menggunakan Dual Coil

Dual coil memerlukan daya yang lebih tinggi karena ada dua coil yang harus dipanaskan. Oleh karena itu, vape dengan dual coil mungkin memerlukan baterai dengan kapasitas yang lebih besar dan dapat menghabiskan liquid lebih cepat.

4. Rasa yang Dihasilkan

Berikut adalah perbedaan dari segi rasa yang dihasilkan dari single coil dan dual coil.

Single Coil

Single coil cenderung menghasilkan rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan dual coil. Meski begitu, single coil tetap sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari dan menjadi alternatif dibandingkan pod.

Dual Coil

Jika kalian menginginkan rasa yang bold, maka penggunaan dual coil menjadi pilihan yang tepat. Namun perlu diingat bahwa penggunaan dual coil akan lebih boros baterai dan liquid.

Kesimpulan

Pilihan antara single coil dan dual coil tergantung pada preferensi pribadi kalian. Beberapa Vapers lebih suka memakai single coil karena flavornya cukup terasa dengan daya yang lebih kecil, sementara yang lain lebih suka dual coil karena produksi uap yang lebih besar.

Selain itu, ada juga konfigurasi coil lain seperti triple coil dan quad coil yang menggunakan lebih banyak coil lagi untuk menghasilkan lebih banyak uap, tetapi biasanya memerlukan daya yang lebih tinggi dan liquid yang lebih banyak.

Baca Artikel Lainnya

Cara Mudah Coiling dan Wicking yang Benar untuk Pemula