Cara kerja vape - vape atau yang sering disebut rokok elektrik semakin populer sebagai alternatif rokok konvensional. Vape dikenal menghasilkan asap berbentuk gumpalan awan, namun yang sebenarnya adalah aerosol yang terdiri dari uap dan tetesan kecil cairan.
Bagi sebagian orang, vape adalah solusi untuk berhenti merokok. Sementara sebagian lainnya, vape adalah cara untuk menikmati berbagai rasa e-liquid. Meskipun vape telah menjadi tren, banyak orang masih belum sepenuhnya tau bagaimana cara kerja vape.
Artikel ini akan menjelaskan terkait bagaimana cara kerja vape dan bagaimana bisa vape menghasilkan uap? Simak sampai habis ya!
Jenis-jenis Vape
Vape tersedia dalam berbagai bentuk dan desain yang menarik, tetapi secara umum terdapat dua jenis utama, diantaranya:
Vape Mod
Vape mod merupakan perangkat vape yang lebih besar dan banyak digunakan oleh pengguna yang menginginkan pengalaman vaping lebih kuat dengan uap yang lebih tebal.
Pod System
Pod adalah perangkat yang lebih kecil, cocok digunakan untuk pengguna yang ingin menikmati vape dalam bentuk yang lebih fleksibel.
Komponen Utama Vape
Sebelum memahami cara kerja vape, berikut merupakan komponen-komponen penting yang terkandung di dalamnya:
Baterai
Baterai adalah penggerak utama agar vape dapat bekerja dengan baik. Kebanyakan vape dilengkapi dengan baterai lithium-ion atau lithium polymer yang dapat diisi ulang dan dapat mengemas banyak energi ke dalam ruang kecil.
Baterai terhubung dengan atomizer atau coil dan memberikan daya untuk memanaskannya. Vape mod memiliki baterai yang lebih besar dan dapat diganti sehingga jika baterainya habis mod tetap dapat digunakan. Sementara pada pod system, baterai cenderung lebih kecil dan sering terpasang permanen di dalam perangkat.
Beberapa vape juga dilengkapi dengan fitur pengaturan daya, dimana pengguna bisa mengatur berapa banyak daya yang dikirimkan ke coil. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan suhu pemanasan dan meningkatkan pengalaman vaping.
Atomizer atau Coil
Atomizer atau coil adalah elemen pemanas yang berfungsi mengubah e-liquid menjadi uap. Atomizer terdiri dari kawat logam yang dibentuk menjadi spiral (coil) dan dililitkan di sekitar kapas. Cara kerjanya yaitu ketika kawat dipanaskan, e-liquid akan diserap oleh kapas dan dijadikan uap.
Terdapat berbagai macam jenis coil yang digunakan di dalam vape. Beberapa terbuat dari stainless steel, nichrome, atau kanthal yang masing-masing memiliki tingkat pemanasan berbeda-beda.
Selain itu, vape juga didukung rebuildable atomizers (RBA) yang memungkinkan pengguna untuk mengganti atau membuat coil mereka sendiri.
Tank atau Pod
Tank atau pod adalah komponen yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan e-liquid. Pada vape mod, tank berkapasitas lebih besar dilengkapi dengan benda transparan yang memungkinkan pengguna melihat berapa banyak e-liquid yang tersisa.
Di sisi lain, pod system menggunakan pod yang lebih kecil, yang dapat diisi ulang atau diganti setelah habis. Pod biasanya lebih mudah digunakan, menjadikannya pilihan populer bagi pengguna yang mencari kenyamanan dan kesederhanaan.
Mouthpiece
Mouthpiece adalah bagian dari vape yang cara kerjanya langsung bersentuhan dengan mulut pengguna. Mouthpiece biasanya terbuat dari bahan seperti plastik, kaca, atau logam yang dirancang agar nyaman saat digunakan.
Desain dari mouthpiece bervariasi, biasanya desain yang lebih lebar banyak ditemukan pada perangkat yang menghasilkan banyak uap (cloud chasing). Sementara desain yang lebih kecil biasanya dirancang untuk mouth-to-lung (MTL) seperti pada rokok konvensional.
Cara Kerja Vape: Dari Liquid Menjadi Uap
Vape bekerja dengan prinsip yang sederhana, yaitu mengubah e-liquid menjadi uap yang dapat dihirup oleh pengguna. Meskipun terlihat sederhana, proses tersebut melibatkan beberapa langkah penting sebagai berikut:
1. Pengisian E-Liquid
Langkah pertamanya yaitu mengisi perangkat dengan e-liquid. E-liquid ini terdiri dari propylene glycol (PG), vegetable glycerin (VG), perasa, dan nikotin (jika diinginkan). Pengguna dapat menuangkan e-liquid ke dalam tank atau pod sesuai kebutuhan.
2. Mengaktifkan Perangkat
Pada kebanyakan vape, perangkat dihidupkan dengan menekan tombol firing, sementara beberapa model lebih canggih menggunakan sistem auto-draw yang aktif saat pengguna mulai menghirup.
3. Pemanasan E-liquid
Ketika perangkat diaktifkan, baterai akan mengirimkan daya ke coil yang terletak di dalam atomizer. Coil tersebut memanaskan liquid yang terserap dalam kapas lalu mengubah liquid menjadi uap tanpa melibatkan proses pembakaran.
4. Inhalasi Uap
Setelah e-liquid berubah menjadi uap, uap tersebut bergerak melalui jalur udara dalam perangkat dan keluar melalui mouthpiece. Pengguna kemudian menghirup uap ini, yang membawa rasa dan nikotin (jika ada) dari e-liquid.
Penutup
Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang berguna buat Vapers tentang perangkat yang tampaknya sederhana namun sangat penting ini. Sampai jumpa di artikel Vapeboss lainnya.