Vapeboss – 20 Juni lalu, Rancangan Undang-undang (RUU) baru di Ohio dikabarkan akan melarang penjualan semua produk vaping beraroma selain tembakau dan mentol yang tidak secara khusus diizinkan oleh FDA. Jika disahkan, undang-undang tersebut akan berdampak buruk pada industri vape dan menghilangkan akses legal ke produk yang disukai oleh sebagian besar konsumen, termasuk vape sekali pakai dan e-liquid botolan. Larangan yang diusulkan tersebut dimasukkan pada menit terakhir amandemen versi Senat Negara Bagian HB 33, tagihan alokasi 2024-25. Amandemen tersebut tidak menerima debat publik, dan RUU tersebut disahkan sehari setelah diperbarui.
RUU alokasi juga mencakup ketentuan yang akan melarang pemerintah daerah di Ohio untuk meloloskan pembatasan terkait tembakau dan vaping mereka sendiri. Undang-undang seperti itu akan mencegah kota dan kabupaten mengeluarkan aturan produk yang bisa lebih ketat daripada negara bagian, seperti larangan rasa yang disahkan oleh Columbus tahun lalu.
Namun pada tanggal 30 juni, Amandemen RUU di Ohio yang akan melarang semua vape rasa (kecuali tembakau dan mentol) yang diizinkan oleh FDA telah dihapus dari RUU tersebut. Amandemen larangan rasa dipromosikan ke legislator Ohio oleh pengusaha tembakau RJ Reynolds, yang menjual produk Vuse vape. Amandemen tersebut mirip dengan yang sebelumnya diperkenalkan di negara bagian lain yang didukung oleh Reynolds dan Juul Labs. Kedua perusahaan besar tersebut menjual vape yang hanya tersedia dalam rasa tembakau dan mentol.
Baik Senat dan DPR telah meloloskan RUU alokasi versi mereka sendiri, tetapi perbedaan antara RUU (termasuk amandemen anti-rasa) akan mengharuskan mereka untuk direkonsiliasi dalam komite konferensi sebelum RUU final dapat disahkan oleh Majelis Umum secara penuh.
Tujuan dari amandemen anti-rasa adalah untuk menghilangkan persaingan dengan produk vape Vuse RJ Reynolds. Sementara Vuse Alto perusahaan tetap menjadi satu-satunya perangkat yang paling populer di segmen toko serba ada / pom bensin di pasar vaping, Vuse Alto sekarang menghadapi tekanan ritel dari produk vape sekali pakai rasa yang baru populer, dan persaingan berkelanjutan dengan vape sistem terbuka (e-liquid botolan). dan perangkat isi ulang) kebanyakan dijual di toko vape. Hingga saat ini, FDA belum mengesahkan produk vaping dalam rasa non-tembakau, atau e-liquid kemasan apa pun dalam rasa apa pun.
Sumber: vaping360
Baca artikel lainnya:
Ohio Berencana Melarang Penjualan Produk Liquid Vape Bervarian Rasa
Vape Disposable Jadi Masalah di Berbagai Negara, Hingga Isu Limbah Vape yang Dibahas Pada GFN2023
Hendak Menindak Produk Vape, Para Ahli Sarankan FDA Ambil Banyak Tindakan