Vapeboss – Industri tembakau selalu membuat terobosan, terus berinovasi dan berkreasi agar tetap bertahan, tidak ketinggalan zaman, dan ditinggalkan konsumen. Industri yang tidak berkreasi dan berinovasi pasti akan tumbang ditelan zaman. Meski banyak yang berguguran, banyak pula industri yang masih bertahan dan bahkan maju pesat lantaran pandai beradaptasi, berkreasi, dan berinovasi. Industri pun mampu membaca perubahan zaman dan perkembangan masyarakat.
Produk tembakau alternatif ini diciptakan untuk meminimalisasi risiko atau dampak negatif yang ditimbulkan dari rokok konvensional terhadap kesehatan, sekaligus sebagai transisi agar perokok berhenti merokok. Jenis produk tembakau alternatif ini bermacam-macam, dari rokok elektrik (vape atau e-cigs) hingga belakangan yang paling mutakhir muncul jenis heat-not-burn (HNB), yakni produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar yang bebas asap (smoke-free products).
Bersama dengan rokok elektrik, rokok HNB memberikan alternatif pengganti rokok yang mudah terbakar bagi perokok yang tidak mau atau tidak bisa berhenti merokok. Industri tembakau telah menyadari bahwa keberlanjutan rokok yang mudah terbakar dikompromikan dalam jangka panjang dan mengembangkan penawaran yang beragam. Dalam pandangan lobi tembakau, rokok HNB memberikan keuntungan dari upaya pengurangan dampak buruk sekaligus memastikan semacam portabilitas merek pada saat pemasaran merek diberangus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan kemasan polos.
Bahaya yang ditimbulkan lebih sedikit tetapi mungkin sangat membuat ketagihan. Rokok HNB pada dasarnya adalah batang tembakau, diresapi dengan campuran yang komposisinya tetap mengeluarkan yang menghasilkan sesuatu antara asap dan uap ketika dipanaskan oleh elemen listrik. Tidak adanya pembakaran, mekanisme di mana sebagian besar senyawa berbahaya dihasilkan, menempatkan rokok HNB dalam kategori Next Generation Products (NGP) dengan profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok sekuler dan tradisional.
Seperti rokok elektronik, rokok HNB dipromosikan oleh produsennya sebagai alternatif yang jauh lebih aman daripada rokok tembakau. Tim penelitian dan pengembangan berpura-pura bahwa produk HNB memberikan efek tenggorokan yang dicari oleh perokok saat berhenti dan memberikan nikotin secepat rokok konvensional.
Ada sejumlah alasan mendasar yang melatari munculnya aneka ‘produk tembakau alternatif’ ini. Hal yang paling fundamental ialah masalah kesehatan, yakni rokok konvensional dianggap tidak sehat, berisiko menimbulkan sejumlah penyakit (seperti kanker, jantung, paru-paru, dan lainnya), dan berpotensi menimbulkan kematian dini. Karena dianggap tidak sehat itulah, rokok kemudian dikritik dari berbagai penjuru. Pemerintah, ‘rezim kesehatan’ (misalnya industri farmasi dan kaum medis), pemangku kebijakan publik, dan kelompok masyarakat antirokok ramai-ramai mengkritik rokok. Sebetulnya sejumlah industri tembakau, seperti PMI dan HM Sampoerna, juga ikut memberi peringatan tentang risiko rokok bagi kesehatan. Belakangan diketahui yang menyebabkan rokok konvensional itu tidak sehat karena ia memproduksi zat kimia yang bernama tar. Tar ini mengandung zat-zat karsinogenik yang berbahaya yang dihasilkan melalui pembakaran tembakau. Zat tar inilah yang berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit khususnya kanker (karsinogen). Di sinilah urgensi produk tembakau yang tidak dibakar seperti HNB.
Baca artikel lainnya:
Hendak Menindak Produk Vape, Para Ahli Sarankan FDA Ambil Banyak Tindakan
Liquid Vape Mengandung Alkohol? Efek Penggunaan Liquid Vape Beralkohol Bagi Tubuh
Berhenti Merokok dan Beralih ke Vape Dapat Meningkatkan Kualitas Kesehatan Gusi