Pada kesempatan kali ini, kita akan membagikan informasi terkait Clearomizer. Mungkin dari namanya sekilas terdengar tidak asing dengan sesuatu yang sangat familiar di dunia vape, yaitu adalah atomizer.
Tetapi, meskipun namanya hampir mirip ternyata Clearomizer memiliki sebuah perbedaan dari atomizer. Secara penggunaan, clearomizer memiliki fungsi yang sama seperti atomizer. Oleh karena itu, kita akan memberikan informasi seputar clearomizer, yuk disimak baik-baik sampai habis!
Apa itu Clearomizer?
Clearomizer adalah atomizer dengan tangki transparan (bening). Ini berisi coil yang siap digunakan dan dapat dilepas yang biasanya disekrup ke dasar clearomizer.
Tidak seperti atomizers yang dapat dibangun kembali (atau diperbaiki), clearomizer lebih mudah digunakan karena pengguna tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat coil mereka sendiri.
Karena memegang kendali atas coil, clearomizer menjadi bagian terpenting dari rokok elektronik. Berkat sistem terbuka, yaitu produk yang bagian-bagiannya kompatibel satu sama lain, clearomizer dapat disekrup ke berbagai perangkat, termasuk box mod, tube mod, dan model vape eGo.
Kualitas Clearomizer berdampak besar pada pengalaman vaping. Sebelum membeli clearomizer, kalian harus memeriksa tingkat kualitasnya, kapasitasnya (dalam mililiter) dan jenis coil yang dapat ditampungnya.
Penggunaan Clearomizer
Tergantung pada kapasitasnya, tangki clearomizer dapat menampung antara 1 hingga 5 mililiter e-liquid. Mengingat rata-rata vapers mengonsumsi 3 hingga 4 mililiter per hari, sebagian besar clearomizer di pasaran baik-baik saja untuk tingkat konsumsi ini.
Namun, kinerja coil dengan resistansi yang semakin rendah (di bawah 1 ohm) dan sumbu yang lebih baik dalam sebuah clearomizer modern, berarti mereka akan menggunakan lebih banyak e-liquid. Jadi biasanya pengguna mungkin perlu lebih sering mengisi ulang.
Ada berbagai cara untuk mengisi clearomizer, bergantung pada desainnya. Ada yang diisi dari bawah, ada yang dari atas. Demikian pula, beberapa model clearomizer tidak perlu dibuka tutupnya (biasanya dari ujung tetes) untuk mengisinya. Saat kalian mempertimbangkan untuk membeli clearomizer, hal-hal praktis ini penting.
Aturan utama yang harus diingat saat menggunakan clearomizer adalah tidak menuangkan e-liquid ke kolom udara sentral (topcap) atau ini akan membanjiri clearomizer.
Terakhir, pastikan sumbu cukup lembab saat kalian pertama kali memasangnya, dan selama kalian menggunakannya. Jika tidak, kalian berisiko terkena pukulan dry hit. Setiap kali Anda mengganti coil, tunggu beberapa menit hingga e-liquid merendam sumbu.
Sejarah Clearomizer
Berikut adalah sejarah clearomizer dari tahun ke tahun.
Tahun 2012
Clearomizer pertama adalah CE4 Stardust, yang dipasarkan oleh Joyetech. Tunduk pada kebocoran dan kualitas acak, itu telah dilupakan dalam sejarah vaping.
Tahun 2013
Di penghujung tahun, kemunculan Nautilus dan Nautilus Mini dari Aspire menandai era baru bagi clearomizer.
Tahun 2015
Kanger merevolusi dunia clearomizer dengan peluncuran seri Subtank, mendemokrasikan alat penyemprot sub-ohm berkat keberhasilan Subtank Mini.
Saat ini, produsen memasarkan clearomizer yang efisien untuk penghirupan langsung dan tidak langsung (dalam dua langkah: mulut lalu paru, seperti rokok konvensional). Mereka mudah digunakan, anti bocor, mudah diisi dan memberikan rasa dengan harga terjangkau.
Teknik Menghirup Clearomizer (MTL/DTL)
Clearomizer terbagi dalam dua kategori besar tergantung pada bagaimana pengguna menghirup uapnya. Penghirupan tidak langsung berarti pertama-tama menarik uapnya ke dalam mulut dan kemudian menghirupnya ke paru-paru.
Menghirup langsung berarti menghirup uapnya langsung ke paru-paru. Kami telah menulis seluruh artikel tentang berbagai cara menghirup ini, yang sangat penting untuk berhasil beralih ke rokok elektrik.
Penutup
Demikian pembahasan dari Vapeboss mengenai clearomizer yang bisa kalian ketahui. Clearomizer hadir dalam berbagai model yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman vaping mereka.
Baca Artikel Lainnya:
